Friday, April 29, 2016

Jurnalis Kampung Kunjungi Situs Budaya Purbakala Kulawi

Batu Dakon Purbakala. Photo Dok. Karsa Intitute
Dalam rangka pelatihan Jurnalis Peduli, belasan Jurnalis kampung mengunjungi Situs Budaya Purbakala Kulawi, di Kampung Tua Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. 

Demikian diungkapkan oleh Juru Pelestari Situs Cagar Budaya Kulawi, Yunus Toneke, Kamis (28/4).

“Mereka mengambil gambar serta video di tiga situs terdekat untuk praktik,” kata Yunus. 

Ketiga situs yang dimaksud Yunus adalah Batu Dakon, Istana Raja, Umpak yang letaknya berdekatan satu sama lain.  Situs ini  tersebar di beberapa lokasi, dalam kebun kakao milik warga.  

Situs yang paling unik, adalah Batu Dakon, yang di atasnya nampak terpahat bekas telapak kaki berikut lubang-lubang bulat yang menggambarkan sketsa wilayah kerajaan Kulawi kuno. 

Yunus menerangkan  bahwa masa pemerintahan kerajaan Kulawi yang pertama berakhir sekitar 1910, yang dipimpin oleh raja perempuan bernama Hangkalea. Raja kedua bernama Towua Langi, yang berkuasa sampai tahun 1952. Sedangkan raja ketiga bernama Tomampe yang kekuasaannya berakhir pada tahun 1958. Raja terakhir yang berkuasa, yaitu sekitar tahun 1962 adalah Djiloy.

Namun menurut pemerhati sejarah Kulawi, Yusak Pamei mengutip  buku Walter Kaudern ,The Noble Family of Maradika Koelawi, Raja Tomampe meninggal tahun 1920 saat wabah influensa massal melanda Kulawi, membunuh sekitar 400 penduduk. Padahal warga Kulawi saat itu sekitar 2000 jiwa.

Menurut Yunus kunjungan para wartawan kampung ini juga semakin menambah jumlah wisatawan lokal dan manca negara yang berkunjung ke situs tersebut. 


ini berkat prakarsa Karsa Institute, yang tengah melatih sejumlah anggota komunitas, 12 desa di Kabupaten Sigi, Kabupaten Parigi Motong dan Kota Palu.  Selma ini kunjungan turis local memang lebih banyak dari wisatawan asing dan para peneliti dari universitas.

“Rata-rata kunjungan wisatawan mancanegara lima puluh orang pertahun sedangkan turis lokal mencapai seratus orang dalam sebulan,” kata dia.

Direktur Karsa Institute yang turut mendampingi kunjugan para jurnalis kampung tersebut mengatakan, bahwa kunjungan para journalist kampung tersebut dalam rangka pelatihan Jurnalis Peduli untuk Pembangunan Inklusi. Tujuannya untuk meningkatkan keterampilan dan kepekaan para orang muda masyarakat adat Kulawi Uma dan Kulawi Moma dividing journalistik. Sehingga mereka bisa menulis, membuat video pendek, sorta memotret berbagai aspek di kampungnya masing-masing.


Salah satu warga Desa Bolapapu, Ivan (31) yang menjadi peseta pelatihan, yang juga warga Kulawi mengatakan bah kegiatan ini sangat bermanfaat tidak saja bagi dirinya pribadi, tetapi juga masyarakat Kulawi.  (Phtoto dan Text Dokumen pelatihan Karsa Institute)