Thursday, August 24, 2017

Revolusi Mental, Kemitraan Undang Tokoh Film Nasional


Surakarta-Film merupakan media yang sangat strartegis dan memainkan peran penting dalam merekatkan persaudaraan dan kebangsaan di tengah-tengah retaknya kerukunan berbangsa dan bernegara di Indonesia pada saat ini. karena itu Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan (Kemitraan) mendukung kegiatan Pekan Bakti Nyata Revolusi Mental Indonesia, melalui kegiatan “Gerakan Sosial melalui Media Digital”. Dalam acara tersebut Kemitraan menghadirkan bintang film terkenal yang baru saja dinobatkan sebagai “Best Actor” dalam Asia Pacific Film Festifal (APFF) di Kamboja, yaitu Reza Rahadian dan Sutradara kawakan Indonesia, Garin Nugroho, ke Gelanggang Pemuda Bung Karno Stadion Manahan Surakarta, 26-27 Agustus 2017 mendatang.

Demikian ditegaskan oleh Penanggung Jawab acara sekaligus jurubicara Kemitraan, Moch Yasir Sani, di sela-sela persiapan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Indonesia di Solo, Kamis (24/8) kemarin. “Kita melihat, bahwa pasca reformasi film memainkan peran penting dalam mengkonstruksikan identitas. Diskusi ini akan mendialogkan relasi film dan identitas dalam budaya Indonesia kontemporer serta pengaruh film terhadap perilaku dan sikap masyarakat,” kata Sani.

Menurut dia, kegiatan ini merupakan rangkaian dari seluruh agenda Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental pertama tahun 2017, yang memang merupakan program prioritas nasional yang dilaksanakan oleh lintas kementerian/lembaga serta berbagai komponen bangsa lainnya, sekaligus implementasi dari instruksi Presiden No 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Kemitraan sendiri menurut Sani yang selama ini menjadi mitra pemerintah Indonesia tentu merasa sangat berkepentingan untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang lebih baik melalui berbagai program-programnya. Sampai saat ini sudah lebih dari 500 mahasiswa dan pelajar di Kota Solo mendaftar untuk acara ini.

Kegiata akan dimulai dengan pemutaran film-film pendek bertema kebangsaan, dilanjutkan dengan pemutaran film Guru Bangsa: Tjokroaminoto dan film Bulan di atas Kuburan. Film-film tersebut dipilih karena pesannya yang kuat untuk pelajar dan mahasiswa, sekaligus mewakili dua karakter yang berbeda, yakni ketokohan Tjokroaminoto (guru Soekarno) dan realitas urban yang sangat kental dengan persoalan sosial saat ini. Selain kedua tokoh film di atas, panitia juga menghadirkan pengamat dan peneliti film dari UGM, Dr. Budi Irawanto, Mantan Wakil ketua KPK, Bambang Widjojanto, dan Sutradara sekaligus penulis scenario Dirmawan Hatta. “Semua nara sumber, termasuk pihak Garin maupun Reza sudah confirm hadir dan bersemangat mendukung acara ini” tambah Sani.

Di hari pertama, yaitu 26 Agustus 2017, tidak hanya film saja yang akan dibicarakan dalam diskusi tersebut, tetapi juga berkenaan dengan bagaimana strategi komunikasi melalui film, khususnya film-film pendek karya anak bangsa yang diunggah melalui media sosial turut mempengaruhi revolusi mental bangsa. Diskusi akan memaparkan lanskap tentang media sosial di Indonesia dan bagaimana media sosial dapat digunakan sebagai strategi kampanye inklusi sosial di negara ini. Sementara hari kedua, tanggal 27 Agustus 2017. Panitia akan mengadakan workshop dan praktik berkampanye mengenai inklusi sosial untuk para peserta. Dalam workshop ini akan diberikan ketrampilan teknis untuk kampanye inklusi sosial dengan keterlibatan aktif peserta. Dan hasilnya diunggah di internet sebagai bagian dari kegiatan Revolusi Mental.
Sementara itu Direktur Jendral Politik dan Pemerintahan Umum, yang sekaligus menjadi ketua Pelaksana Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Indonesia Tahun 2017, Soedarmo dalam kata pengantarnya mengatakan bahwa Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Indonesia dengan tema memangun karakter bangsa yang kuat dan ber-Bhineka Tunggal Ika, bertujuan untuk mempertemukan berbagai unsur pemangku kepentingan yang terdiri dari pemerintah, pemerintah daerah, Polri, TNI, lembaga kajian/tenaga ahli, dunia usaha, akademisi, Ormas, mahasiswa/pemuda dan masyarakat. Secara khusus adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran seluruh elemen bangsa akan arti penting Gerakan Nasional Revolusi Mental Indonesia (GNRMI) . Selain itu juga sekaligus mengevaluasi dua setengah tahun pelaksanaan GNRMI, dan mempercepat pelaksanaan GNRMI.

Kegiatan yang disi oleh puluhan jenis kegiatan, mulai dari pagelaran seni budaya, pameran, workshop, lomba-lomba, dan rembuk ini akan dibuka secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada tanggal 25 Agustus 2017 di stadion Manahan, Kota Surakarta.

(press release_Kemitraan). Untuk informasi lebih lanjut Contact Kemitraan: Ade Barokah: 0895324110514